Wednesday, April 27, 2011

The Secret Sanctuary-Eleanoire part 5

“WHAT!!!! That’s impossible!” Teriak Walth sambil melotot dan mencoba untuk melihat lebih dekat.
“Kalau mau lihat lebih baik turun ke bawah saja....kau tidak au memecahkan kacakan? Gramps akan sangat marah.” Ucap Floriane sambil berlari ke arah pintu. Ia melihat ke arah kedua sepupunya yang masih  menempel di jendela...”Kalian ikut?” Tanyanya dengan tenang sambil menunggu di pintu.
“Tentu! Ini adalah penemuan yang sangat keren!” Teriak Eth sambil berlari ke arah pintu dan tersenyum lebar.
“Ini mengerikan....”Ucap Walth tidak setuju. “Ini tidak alami. Aku harus menyelidiki hal ini.” Ucapnya sambil menaruh buku tebal yang dibacanya ke lantai dan bergegas mengikuti Eth dan Flo.
               Sesampainya mereka dibawah, mereka disapa oleh Dave yang tersenyum lebar.
“Hai anak-anak! Kalian merasa senangkah disini?” Ucapnya sambil tersenyum seperti tidak ada yang salah.
“Umm...Dave...kenapa burung Kolibri dan Kupu-kupu disini minum susu?” Tanya Floriane dengan muka bingung dan menunjuk ke arah mangkuk yang ditaruh Dave.
“Oh! Hehehehe, kalau kalian ingin mengetahuinya kenapa kalian tidak buka teka-teki kakek kalian.” Ucapnya. Eth tidak lagi mendengarkan, begitu pula Walth karena mereka sibuk dengan burung-burung Kolibri yang sedang minum. “Tapi, aku sarankan kepadamu Flo, jangan minum susu itu. Umm...susu itu banyak bakterinya karena tidak steril....umm...lalu kalau burung itu...aku tidak bisa beri tahu...em...uh...aku pergi dulu. Permisi...sampai ketemu lagi...” Ucap Dave dengan gugup dan tergesa-gesa pergi karena dia tau tatapan Flo yang baru saja akan menginterogasinya.
“Bye, Dave!....aneh. Hey! Eth! Walth! Ayo kita kembali. Aku bosan disini dan melihat kalian menatap mangkuk susu itu. Aku akan masuk ke dalam.” Ucap Flo sambil berjalan masuk.
“Aku ikut!” Teriak Walth sambil menarik Eth.
“Hey! Aku masih ingin berkeliling! Lepaskan!” Gerutu Eth sambil melepaskan genggaman Walth dari lengan bajunya.
“Kau tidak lihat wajah Floriane tadi? Ada yang aneh. Kau tidak inginkan adik tersayangmu itu sendiri? Ayo!” Ucap Walth membujuk Eth ketika melihat air muka Floriane berubah menjadi tegang.
“.....Baiklah....aku pernah membuat anak itu menangis sekali....dan aku tidak akan pernah melakukan hal itu lagi seumur hidup. Walaupun aku tahu...dia bukan adik kandungku....dia masih tetap adik kesayanganku.” Ucap Eth membuat Walth meringis mengingat kejadian 5 tahun yang lalu.
“Eth? Eth?! Kau kenapa? Ayo! Jangan main lagi....ini tidak lucu!” Teriak Floriane saat umur 9 tahun melihat Eth tergeletak di lantai setelah dipukul pelan olehnya.
“....”Eth tidak menjawab.
“Eth! Eth!....*Sniff**Sob**Sniff* Eth! .....aku mohon...aku bersalah..aku bersalah..” Floriane berlari keluar pintu sambil menangis.
“Hehehe HAAHAHAHA! Dia menangis! Oh ya ampun! Anak itu! Apakah aku begitu berharga? Hahaha. Sekarang aku bisa tidur dengan tenang.” Ucap Eth sambil beranjak dari lantai dan tidur di kasurnya.
               Tidak lama kemudian, Eth mendengar suara kaki berlari. ‘Pasti Walth...’ Pikirnya
“Eth! Eth! Bangun! Floriane kecelakaan!” Teriak Walth sambil menggoyangkan Eth. Eth terlonjak kaget dan air mukanya menjadi tegang.
“Apa!? Bagaimana?! Apa yang terjadi!?” Teriak Eth kaget.
“Dia menangis dan berjalan keluar sambil berkata kalau dia bersalah, aku tidak mengerti. Aku pikir dia hanya pura-pura. Tapi ternyata dia keluar pintu dan berjalan ke jalan raya entah kenapa!?” Jawab Walth setengah berteriak.
“Sekarang dia dimana?” Tanya Eth khawatir dan merasa bersalah mengetahui ini semua terjadi karenanya.
“Dia sudah dibawa ambulans....” Jawab Walth
Mereka berduapun pergi dan melihat tubuh Floriane yang mungil tergeletak di ranjang tak berdaya.
“Oh, Floriane....ini salahku....” Ucap Eth sambil mengenggam tangan Flo dan menangis.
“umm....ugh...”
“Flo? Walth! Walth! Dia sadar! Panggilkan dokter dan Auntie!” Perintahnya membuat Walth lari keluar kamar.
“Eth? Eth?! Kau tidak apa-apa?” Tanya Floriane berusaha tersenyum.
“Dasar bodoh! Apa yang kau pikirkan? Aku tidak mungkin mati karena tonjokanmu tadi! Dan apa yang kau lakukan dengan berjalan ke jalan raya, hah!?” Bentaknya.
“Maaf...tapi aku hanya berpikir. Satu-satunya jalan untuk meminta maaf kepadamu hanya dengan cara melakukan hal yang sama terhadap diriku sendiri.” Jawab Floriane sambil tersenyum kecil membuat Eth merasakan kalau dadanya sakit.
“Oh Floriane....kau sungguh bodoh....”
               “HEY! Sudah belum ngelamunnya!?” Bentak Eth ketika sudah tidak sabr melihat Walth melamun.
“Ah...maaf. ayo kita masuk ke dalam.” Jawab Walth sambil menarik Eth ke dalam.
               Sementara mereka berdua masih di luar, Floriane sudah di dalam kamar dan sedang mencoba memecahkan teka-teki Gramps. Dia mencoba memencet peri yang paling besar yang dia lihat dan memencet peri yang kedua. Tidak ada reaksi sama sekali dan itu berarti salah. Flo mencoba mengingat kata-kata Gramps. Gramps tidak berkata kalau peri itu menempel di kumpulan peri....Flo mencari peri besar itu dan dia tersadar akan sesuatu.
“Bukankah pintu kamar mandi ada perinya?” Tanyanya kepada diri sendiri. Aishllinn memencet tobol untuk kamar mandi dan pintu kamar mandi terlihat.
“Ya! Ada perinya! Dan peri ini paling besar! Coba aku pencet.....!!! Berhasil!” Teriaknya ketika peri itu bersinar terang seperti ada lampu menyala dari dalam peri itu. Dalam waktu yang sama, Eth dan Walth masuk ke dalam kamar dan kaget dengan peri menyala itu.
“APA INI!?” Pekik Eth dengan  nada ngeri.
“Bukan apa-apa. Aku lihat Flo sedang berusaha memecahkan teka-teki dari Gramps. Dan sepertinya dia berhasil.” Ucap Walth dengan nada kagum.
“Ayo! Bantu aku! Cepat! Cepat!” Teriak Floriane sambil menarik kedua kakak sepupunya. Ketika Eth mencoba memencet peri kedua entah kenapa peri yang pertama meredup. Dan ini pertanda kalau itu bukan peri kedua yang benar.
“ETHERION! Ini gara-gara kau!” Teriak Floriane kesal.
“Sudahlah, kitakan sudah tahu yang pertama yang mana. Kita tinggal mengulangi lagi seperti yang pertama” Ucap Eth berusaha membela dirinya.
“Baiklah....”Balas Flo murung karena kalah dalam adu mulut ini.
               Ketika Ketiga saudara itu berhasil memecahkan teka-teki Gramps. Keluar laci rahasia dari dalam tembok. Mereka kaget dan berusaha untuk mendahului satu sama lain untuk sampai ke laci itu. Dengan ketangkasan dan tubuhnya yang kecil dan langsing, Floriane sampai lebih dulu.
“Muahahahaha! Aku menang! Aku lihat duluan!” Ucapnya dengan bangga dan penuh rasa kemenangan. Ketika mengambil sebuah buku dari dalam laci itu, Floriane terbengong dan murung.
“Apa? Kenapa, Flo?” Tanya Eth bingung. “Apa sih yang kau lihat...? sini!” Ucapnya sambil menarik agenda dari tangan Flo kemudian membaca isinya dengan Walth. Mereka berdua terlonjak kaget dengan isi buku agenda tersebut.....
“Apa maksudnya dengan kita harus meminum susu di dekat permandian burung?” Tanya Flo kesal
“Kita harus mencoba hal ini!” Teriak Walth membuat kedua saudaranya terbengong dan melotot.

No comments:

Post a Comment